Minggu, 22 Desember 2013

Apri namanya



Apri namanya. Ia adalah salah satu penghuni tetap di Panti Asih Pakem YK. Dia seorang cacat mental, dia tinggal di asrama bersama 6 orang temannya yang bernasib sama. Dia tak pernah di jenguk keluarganya, jalankan di jenguk di telfon saja pun tak pernah, bisa di bilang dia di buang oleh keluarganya, keluarganya sekarang keberadaannya tak tahu di mana, masih ada atau kah tidak tak di ketahui sekarang. Apri termasuk anak yang masih bisa di atur, di ajak ngobrol pun masih bisa nyambung sedikit-sedikit. Apri bisa membaca menulis walau tak lancar, dengan sedikit kelebihannya ini dia gunakan untuk memimpin teman-temannya  yang tidak bisa mengendalikan diri dan kemampuannya jauh di bawah dia. Dia selalu senyum ceria setiap ada orang yang datang, orang yang entah hanya datang melihat-lihat atau mengajaknya bermain karena ia selalu merasa kesepian jika tak ada pengunjung yang datang. Dia selalu menarik orang yang datang ke dalam ruangan bermain  utuk mengajaknya bermain, dia pamerkan semua mainan yang panti punya, walau hanya mainan-manian bekas yang nyaris rusak. Ia nyalakan juga radio tua lalu ia jingkrak-jingkrak menari girang sambil menyanyi. Kadang aku ingin tahu apa yang ia pikirkan, apa ia rindu akan keluarganya yang sudah membuang dia? Apa malah ia sudah tidak mengenal keluarganya? Seperti sudah lupa? Apa dia benci keluarganya? Apa ia marah pada Tuhan karena terlahir dengn keadaan seperti ini? Semua pertanyaan ku dalam hati hanya terjawab dengan senyumannya yang benar-benar tulus, andai aku bisa menghadapi semua beban ku seperti dia, apa aku harus seperti dia terlebih dahulu agar bisa menghadapi semuanya seperti dia? Apa kabar dia sudah hampir 1tahun aku tak melihatnya semoga Tuhan selalu memberikan dia dan teman-temannya kesehatan dan kebahagiaan walau tak banyak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar