Senin, 04 Juli 2016

bukan guyonan

Terkadang kita merasa sangat lelah dengan kehidupan kita, dengan semua beban yang kita tanggung, kita selalu merasa menjadi orang yang paling menderita di bumi. Aku pun pernah merasakan hal tersebut, rasanya ingin sekali naik ke tempat tinggi dan berteriak teriak seperti orang gila, tapi sayangnya aku takut ketinggian. Tak ada satu orang pun yang mengerti yang kurasakan bahkan orang yang paling kuharap mengrti pun tak pernah mau mengerti. Entah harus kesiapa ku menceritakan semuanya selain setiap malam ku berlutut menghadap Nya. Terkadang terpikir utuk jalan jalan di atas kedung tinggi, berjalan di pinggirnya lalu berhenti di sudut gedung untuk melepaskan semua yang kurasakan, atau bermain main di gunung, naik naik naik semakin tinggi lalu berbaring dan bermain dengan menggulingkan tubuhku ke bawah. Ketika semua tak ada yang mendukung mu dan selalu meragukan mu.. Bahkan kamu hanya mengutarakan mimpi mu saja mereka meragukannya dan mematahkan semangat mu... Entah itu memang hal yang menyakitkan atau aku yang sensitif, entah memang aku yang bodoh entah hanya pandangan mereka saja... Aku tak mempunyai tempat mengadu lagi selain Ia. Ini bukan surat keputusasaan atau surat pamit untuk mengakhiri hidup, ini juga bukan guyonan yang pantas ditertawai.. Hanya aku yang mencoba melepas rasa yang mengganjal di belakang mulut dan yang selalu membuat tetesan air mata yang tak hentinya keluar padahal ku tak merasa sedih. Apa itu termasuk kecewa? Apa putus asa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar